Kang Andjas Asmara Pencinta bola sejati |
Persepak bolaan Indonesia saat ini tengah di mabuk eforia yang sangat luar biasa, Piala FFA 2010 sekarang sedang menjadi Pusat perbincangan masyarakat Indonesia, mulai dari tukang beca yang biasa nongkrong di persimpangan jalan hingga pejabat-pejabat penting di Ibukota. Eforia ini di awali dari mulusnya tim Garuda untuk bisa masuk babak final di piala FFA 2010.
Keberhasiln tim Garuda atau tim merah putuh ini telah melambungkan kembali nama Nurdin halid sebagai ketua PSSI dan Andi Mallarangeng sebagai MENPORA. Inilah dua orang yang paling bertangung jawab persepak bolaan negara kita. Kedua orang inilah yang paling merasa bahwa keberhasilan ini merupakan hasil jerih payah atau tangan dingin mereka ? Betulkan demikian pemirsalah yang bisa menilainya.
Namun sudut pandang dari penulis melihat hasil yang diperoleh TIM MERAH PUTIH ini bukan lah hasil jerih payah mereka. Kami melihat ini hanyalah sebuah kebetulan. Terus terang kalo hanya bicara menang atau kalah mungkin inilah saatnya kita untuk bersenang-senang, karena tim merah putih tengah berada di puncak dan menjadi trend di negri seribu pulau ini.
Keberhasilan sebuah event atau olah raga tidak lepas dari sudut pandang atau pola pikir dari orang-orang yang memegang atau mengendalikan Organisasi PSSI ini. Kami melihat dan menurut berita yang beredar di beberapa media, orang-orang yang memegang kunci di PSSI ini mempunyai pola pikir INSTAN. Ini masalahnya mereka hanya pikir untuk saat ini, bagai mana mendapatkan keuntungan secepatnya dan sebesar besarnya.
Terus terang kalau saya katakan secara jujur, kita sebenarnya kalah dengan Thailan, dan Vietnam, pola pendidikan atau kompetisi yang mereka miliki jauh lebih maju dan teratur. Mereka punya program jangka panjang yang di mulai usia dini cukup tertib, beda dengan kita. yang ada hanyalah keributan diantara pengurusnya. Banyak orang-orang jujur, berdedikasi dan punya tanggung jawab luar biasa tersingkir oleh orang-orang yang serakah yang hanya memikirkan keuntungan dan pemasukan untuk kantong pribadinya.
Pola pikir yang instan dan keserakahan dari para pengurus PSSI ini dapat kita lihat dari even piala FFA 2010 ini, kita dikejutkan dengan harga tiket untuk final FFA 2010, telah melambung dua kali lipat dari sebelumnya...Wawwww betul-betul pikiran yang cerdik untuk seorang pengurus. Orang bilang pesta bola adalah pestanya rakyat Indonesia. udah beberapa tahun event ini tertidur lelap, setiap pertandingan yang diadakan di Gelora bung karno hanya di hadiri beberapa gelintir orang saja....
Saat ini animo masyarakat bola Indonesia tengah bergeliat, antusias masyarakat bola kita mulai berdenyut para pendukung serta penikmat bola kita rela merogoh kocek bulanannya demi bola. Namun kemeriahan dan kenikmatan pencinta bola ini benar - benar dikoyak oleh para pengurus bola negri ini. Ketika msyarakat berduyun duyun untuk datang menyaksikan langsung ke GBK harga tiket di naikan 100 % (Seperti calo aja...he..he...heee ). Kita bandingkan dengan harga tiket di Bukit jalil Malaysia, Harga kita 10 X lipat di bandingkan dengan di Malaysia. Huhhhh benar -benar otak calo mereka ini...... CAPE DEHHHHHHH.
Mungkin masyakat kita diam karena tidak berdaya menghadapi arogansi para pengurus PSSI, tetapi itu adalah bom waktu yang sewaktu - waktu bisa meledak, dan akan menjadi bumerang bagi PSSI sendiri. Kami khawatir karena kenjengkelan yang tak tersalurkan ini akan mengalami ledakan ketika Tim Merah Putih di tekuk lutut sama Malaysia nanti. Dan masyarakat kita akan merusak apapun yang ada di hadapannya.....
Kalo ini terjadi jangan salahkan mereka, karena merekan hanyalah korban dari para pengurus yang keras kepala itu.
Yah memang kalo di pikir pikir mereka hanya bisanya merusak, tidak pernah memikirkan bagai mana Sepak Bola kita ke Depan.....Sayang memang momen yang sangat bagus ini dirusak oleh segelintir orang yang serakah dan tida punya rasa memiliki ........
Kami merindukan para pengurus PSSI yang merasa memiliki mencintai sepak bola ini, kami merindukan figur-figur seperti Ronipati Nasarani, Anjasmara dan kawan...kawan .. kami merindukan bahwa sepak bola kita adalah milik semua rakyat....... mungkinkah ini tercapai, atau hanya hayalan yang tak pernah terwujud....... WAKTULAH YANG AKAN MENCATATNYA......
No comments:
Post a Comment